ADIR 2022 (Artist Designer in Residence) – French Design Meets Balinese Craft
This video is published in conjunction with the “Fragments: Impressions of Bali” exhibition by Marta Bakowski and CushCush Gallery at les Ateliers de Paris from 7th to 29th September 2023, held during Paris Design Week The collection was developed as part of the ADIR 2022 (Artist Designer In Residence) programme, 14th August to 18th September 2022. The ADIR program aims at bringing together contemporary French design and the uniqueness and richness of traditional Balinese crafts. As part of this program we invited French designer, Marta Bakowski, to immerse herself in the rich culture of Bali for a month, exploring unique crafts and learning traditional techniques, in direct dialogue with local artisans.
ADIR 2022 credits:
Program Manager: Suriawati Qiu
Creative Director: Jindee Chua
Program Coordinator and Communication: Hélène Ouvrard
Assistant to ADIR program: Sherrie Chua Shi Hui
Assistant Coordinator and Communication: Dewa Ayu Dyah Surya Dewi & Ni Putu Padma Krishna Narayan
Assistant to Designer in Residence: Ester Carla Reredy
Translation: Hélène Ouvrard, Ni Putu Padma Krishna Narayan, Dewa Ayu Dyah Surya Dewi, Sherrie Chua Shi Hui
Graphic Design: Putu Dedy Pradiska
Documentation team leader and mentor: Syafiudin Vifick
Photography: Syafiudin Vifick, Elizabeth Marietta, Dewa Putu Yuda Wijaya, Putu Dedy Pradiska, Jindee Chua, Sherrie Chua Shi Hui
Exhibition Organizer: CushCush Gallery
Exhibition Set Designer: Lingga Hadriani Wasito and Verra Musriana
Exhibition Set Up: CushCush (Bali), IFI Yogyakarta team (Yogyakarta), IFI Bandung team (Bandung), IFI Jakarta team (Jakarta)
Booklet Editor: Hélène Ouvrard
Video credits:
Produced by: CushCush Gallery
Directed by: Syafiudin Vifick
Editor: Luthfi Muhammad
Sound & Music: Putu Dedy Pradiska
Camera Operator: Syafiudin Vifick, Putu Dedy Pradiska
Transcript: Sherrie Chua Shi Hui
Translator: Hélène Ouvrard
Subtitle: Dewa Ayu Dyah Surya Dewi, Ni Putu Padma Krishna Narayan
Copyright @2022 CushCush Gallery. All rights reserved. No part of this video may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including copying, recording or any other information storage and retrieval system, without prior permission in writing from the producer.
Padoa, tarian syukur orang Sabu. Setelah seharian shooting di Desa Adat Namata, hari ketiga di Pulau Sabu ditutup dengan mengikuti Padoa, tarian adat sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Syair yang dilantunkan oleh Mone Pejo (pemimpin tarian) berisi puja dan puji kepada Sang Pencipta Alam Semesta dan Para Leluhur yang telah memberikan kesuburan, kemakmuran serta kelimpahan sehingga mereka telah panen hasil tanamannya, baik kacang hijau, jagung, sorgum serta padi. Tarian Padoa ditarikan dengan bentuk formasi melingkar dan saling bergandeng tangan antara satu penari dengan penari lainnya, sehingga sering disebut sebagai simbol kebersamaan dan persahabatan. Yang menjadi inti dalam tarian tersebut adalah gerakan kaki menghentak sebagai musik pengiring yang mengikuti lantunan syair-syair oleh Mone Pejo. Kaki-kaki mereka dipasang seperti ketupat besar yang dibuat dari daun lontar, diisi dengan kacang hijau dan beras. Tarian Padoa ini diadakan semalaman di belakang Gereja Immanuel, Raedewa, Sabu Barat. 17 April 2023.